PIDIE | Masyarakat yang tergabung dalam panitia Calon Daerah Otonomi Baru (CDOB) Pidie Sakti menggelar acara silaturahmi, buka puasa bersama, dan santunan anak yatim pada Minggu, 23 Ramadhan 1446 H, bertepatan dengan 23 Maret 2025.
Acara yang berlangsung meriah di Dapur Indatu Beureunun ini dihadiri oleh tokoh agama, tokoh masyarakat, serta perwakilan dari 13 kecamatan yang termasuk dalam wilayah CDOB Pidie Sakti di Kabupaten Pidie.
Acara diisi dengan tausiah Ramadan yang disampaikan oleh Dr. M. Nasir Djamil, S.Hi., M.H., anggota Komisi III DPR-RI periode 2025-2030. Dalam ceramahnya, Dr. Nasir Djamil mengajak seluruh masyarakat Pidie Sakti untuk memperkuat tali silaturahmi dan berharap agar Ramadan ini menjadikan mereka insan-insan yang bertakwa dan senantiasa menjaga kekompakan.
Beliau juga menekankan pentingnya menjadi pribadi yang bertakwa dan muttakin setelah melewati bulan suci Ramadan.
Ketua Presidium CDOB Pidie Sakti, Dr. Candidat (M. Nur Mahdi, S.H., M.H.), dalam sambutannya turut mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan amalan ibadah di bulan Ramadan agar menjadi pribadi yang fitrah dan muttakin setelahnya. Beliau menegaskan bahwa kekompakan menjadi kunci utama untuk mewujudkan cita-cita pembentukan CDOB Pidie Sakti dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Dr. Nur Mahdi, SH.MH menambahkan bahwa secara akademis, studi kelayakan (feasibility study) yang komprehensif telah dilakukan oleh dewan pakar yang diketuai oleh Dr. Amri, S.E., M.Si. Menurutnya, terwujudnya CDOB Pidie Sakti akan membawa dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat, terutama dalam mengatasi kemiskinan dan pengangguran di tingkat pedesaan dan kabupaten. Selain itu, infrastruktur dan pelayanan pemerintahan akan lebih dekat, terutama bagi masyarakat di wilayah pedalaman seperti Tiro, Tangse, Kemala, Gumpang, dan Paloh Naleung, sehingga mereka dapat lebih merasakan "kue pembangunan" Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Senada dengan hal tersebut, Dr. Amri, S.E., M.Si., yang juga merupakan pakar ekonomi Universitas Syiah Kuala, menyampaikan secara ringkas hasil studi kelayakan. Beliau menjelaskan bahwa secara filosofis, sosiologis, yuridis, serta sosial ekonomi, Pidie Sakti sangat layak untuk menjadi daerah otonomi daerah baru di Provinsi Aceh.
"Jadi, CDOB
Pidie Sakti perlu segera terwujud demi pengentasan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat Pidie Sakti," tegas Dr. Amri.
Acara buka puasa bersama dan santunan anak yatim ini menjadi momentum penting untuk mempererat tali persaudaraan dan memupuk semangat kebersamaan di antara masyarakat Pidie Sakti dalam upaya mewujudkan cita-cita pembentukan daerah otonomi baru.
Editor : Redaksi
Social Header