Breaking News

Fokus Data RTLH, Ny Marlina Bertolak Ke Tanah Pasir Mendengar Langsung Jeritan Warga Miskin

ACEH UTARA | Masih dalam konteks Kunjungan "Saweu Warga di Gampong", Ny Marlina Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, menunjukkan kepeduliannya terhadap warga miskin dengan menjemput bola kangsung untuk pendataan calon penerima bantuan rumah layak huni. Pada Kamis (20/3) siang.

Usai dari Aceh timur, Ny Marlina langsung bertolak ketanah pasir Aceh Utara, turun langsung mengunjungi seorang warga yang hidup dalam serba keterbatasan.

Setiba ditanah pasir, saat hendak Kunjungi Rumah Warga yang Memprihatinkan Ny Marlina ianya didampingi langsung ileh Musliana Ismail, istri Bupati Aceh Utara.

Tujuan Marlina di Aceh Utara tetap sama, yakni mendata warga miskin yang belum memiliki rumah layak huni. Kali ini, ia melakukan pendataan di Kecamatan Tanah Pasir.

Lokasi pertama yang dikunjungi adalah rumah Marliah di Gampong Pande, seorang janda berusia 38 tahun yang hidup bersama dua anaknya dalam kondisi sangat memprihatinkan. Rumah kecil mereka hanya berdinding anyaman bambu yang sudah lapuk, berlantaikan tanah, dan beratapkan rumbia yang hampir roboh. Luasnya pun hanya sekitar 12 meter persegi.

Melihat kondisi tersebut, Marlina tertegun. Matanya berkaca-kaca, terenyuh menyaksikan kenyataan yang dihadapi Marliah dan anak-anaknya. Ia berjanji akan berupaya memperjuangkan agar Marliah mendapatkan bantuan rumah layak huni.

Sebagai bentuk kepedulian langsung, Marlina menyerahkan paket Ramadhan berisi kebutuhan dapur kepada Marliah. Bantuan serupa juga diberikan kepada tetangga Marliah dan beberapa warga lain yang ditemuinya di sepanjang perjalanan.

Dari rumah Marliah, Marlina melanjutkan perjalanan ke rumah Suhardi di desa yang sama. Pria berusia 48 tahun itu tinggal bersama keluarganya dalam rumah berdinding anyaman bambu yang sudah lapuk, dengan atap rumbia yang nyaris tidak bisa lagi melindungi dari hujan deras maupun angin kencang. 

Kondisi tempat tinggalnya tidak jauh berbeda dengan rumah Marliah. Lokasi selanjutnya adalah rumah Syadali, pria kelahiran 1978 yang sehari-hari bekerja sebagai pandai besi. Rumahnya pun berkonstruksi anyaman bambu reot, dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.

Kepada mereka, Marlina menyampaikan niatnya untuk memperjuangkan pengajuan bantuan rumah layak huni.

“Saya ingin mendata dulu dan akan berusaha agar bantuan ini bisa terealisasi. Semoga doa kita semua dikabulkan,” Pungkas Marlina.

Sumber : Humas Setda Aceh 
Editor    : Redaksi 
© Copyright 2022 - Asumsi Publik - Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini