BANDA ACEH | Abdul Aziz, Duta Pemimpin Indonesia yang juga Ketua Forum Dai Milenial (FDM) Pidie, bersama rekan-rekannya, Kanda Juadi, S.Kel., M.Si., dan Bustami, mengadakan audiensi penting dengan Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Dr. Munawar A. Jalil, MA, di kantor Dinas Pendidikan Dayah Aceh, kamis 19 Desember 2024.
Audiensi ini menjadi momentum untuk membahas langkah strategis dalam penguatan kepemimpinan dan literasi santri serta siswa di Aceh, yang diyakini akan membentuk pemimpin-pemimpin muda yang berkualitas dan berbasis nilai-nilai Islam.
Abdul Aziz dalam pertemuan tersebut memaparkan rencana kolaborasi yang melibatkan Duta Pemimpin Indonesia, Forum Dai Milenial, serta Duta Santri Nasional. Program yang diusung akan fokus pada tiga aspek utama: pembekalan ilmu fardhu ain, penguatan kepemimpinan berbasis ajaran Islam, dan edukasi tentang pemanfaatan media sosial secara bijak untuk dakwah dan pemberdayaan umat.
"Kami ingin menumbuhkan generasi santri dan siswa yang tak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga memiliki kemampuan kepemimpinan yang mumpuni dan cerdas dalam memanfaatkan teknologi untuk tujuan positif," jelas Abdul Aziz.
Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Dr. Munawar A. Jalil, MA, memberikan sambutan yang hangat dan mengapresiasi inisiatif ini. Menurutnya, program seperti ini sangat relevan untuk membentuk generasi santri yang kompeten, moral, dan siap menghadapi tantangan global. "Kami sangat mendukung kolaborasi ini, yang akan memperkuat peran dayah dalam mencetak pemimpin masa depan yang memiliki integritas tinggi," kata Dr. Munawar.
Rekan-rekan Abdul Aziz, Kanda Juadi, S.Kel., M.Si., dan Bustami, juga turut mendukung penuh program ini. Mereka berharap kolaborasi ini tidak hanya memberikan dampak positif terhadap perkembangan santri dan siswa, tetapi juga dapat menjadi model yang dapat diterapkan di daerah-daerah lain.
Dukungan penuh juga diberikan oleh Ketua Umum Forum Dai Milenial, Akbar Miswari, yang menekankan bahwa FDM memiliki visi untuk mencetak pemimpin muda yang handal dalam ilmu agama, teknologi, dan memiliki karakter moral yang kuat. "Kami yakin kolaborasi ini akan memberikan dampak besar bagi masa depan pendidikan dayah di Aceh," tambah Akbar.
Audiensi ini menandai dimulainya sebuah sinergi yang lebih besar antara pemerintah, organisasi pemuda, dan lembaga pendidikan. Harapannya, program ini dapat memperkuat kapasitas para santri dan siswa Aceh untuk menghadapi era digital dengan tetap berpegang pada nilai-nilai agama yang luhur.
Editor : Redaksi (Ir)
Social Header