Washington | Donald J Trump, dalam pidato kemenangannya pada pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) yang digelar Rabu waktu Washington, menjanjikan upaya untuk menghentikan berbagai konflik di dunia. Menanggapi pernyataan ini, pemerintah Rusia menyatakan akan mencermati dengan seksama janji presiden terpilih AS tersebut.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa politisi kerap mengubah retorika mereka setelah memenangkan pemilu, sehingga Rusia akan menunggu langkah konkret dari Trump sebelum menarik kesimpulan lebih lanjut. Selama masa kampanye, politisi dari Partai Republik itu berjanji akan menyelesaikan konflik di Ukraina dalam waktu 24 jam jika terpilih, serta menghentikan perang di Gaza.
“Cita-cita damai yang disampaikan Trump layak diperhatikan,” ujar Peskov, sambil menambahkan bahwa masih terlalu dini untuk memastikan apakah janji tersebut akan terwujud.
“Setelah terpilih dan memasuki Oval Office, sering kali nada pernyataan mengalami perubahan, sehingga kami akan mengambil kesimpulan berdasarkan tindakan dan kebijakan nyata yang diambil,” lanjutnya, sebagaimana dikutip dari Russia Today, Kamis (7/11/2024).
Peskov juga mencatat bahwa Amerika Serikat, sebagai pihak utama yang “memicu dan terus menyulut konflik” di Ukraina, seharusnya memiliki kapasitas untuk berkontribusi dalam penyelesaian konflik ini melalui perubahan kebijakan luar negeri. Namun, ia menegaskan bahwa Moskow tidak berharap akan adanya perubahan yang segera dari Washington.
“Apakah hal ini akan dilakukan dan bagaimana caranya, kita akan lihat setelah bulan Januari,” tegas Peskov, merujuk pada pelantikan presiden baru AS, yang akan berlangsung sekitar dua setengah bulan setelah pemilu.
Ia juga menekankan bahwa Moskow tetap membuka pintu untuk dialog dengan pimpinan baru di Washington. Meski demikian, Peskov mengaku belum mengetahui apakah Presiden Vladimir Putin akan menyampaikan ucapan selamat kepada Trump.
Menurutnya, meski Trump telah menyampaikan berbagai janji, “kita tetap berurusan dengan negara yang bersikap tidak bersahabat dan secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam konflik melawan negara kita.”
Peskov menutup pernyataannya dengan menggarisbawahi bahwa pemerintah Rusia menganggap pemilihan presiden AS sebagai masalah internal Washington.
Referensi : https://www.brookings.edu/articles/how-would-trump-and-harris-handle-the-russia-ukraine-war/
Editor : Redaksi (Ir)
Social Header