BANDA ACEH | Keluarga Besar Patriot Nusantara Bela Negara (KB PNBN) Aceh mengungkapkan rasa duka yang mendalam atas wafatnya seorang ulama terhormat dan kharismatik, Alm. Abu H. Ishaq bin Tgk. Ahmad, yang lebih dikenal dengan panggilan Abu Lamkawe. Sosok yang dikenal luas karena kebaikan dan ketulusan hatinya ini berpulang ke rahmatullah, meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Aceh yang sangat mencintainya.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Patriot Nusantara Bela Negara (DPD PNBN) Aceh, Drs. Isa Alima, beserta seluruh jajaran pengurus turut menyampaikan belasungkawa atas kepergian Abu Lamkawe. Menurutnya, sosok almarhum adalah seorang pemimpin spiritual yang senantiasa mengayomi dan membimbing masyarakat dengan akhlak mulia dan kebijaksanaannya yang abadi.
“Kami segenap jajaran PNBN Aceh sangat berduka cita atas wafatnya Abu Lamkawe. Beliau adalah sosok ulama besar yang senantiasa menjadi panutan dalam setiap langkah kehidupan kami. Budi pekerti, keikhlasan, serta nasihat-nasihat beliau akan terus hidup di hati masyarakat Aceh. Kami mendoakan semoga beliau ditempatkan di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ujar Drs. Isa Alima.
Abu Lamkawe dikenal sebagai ulama yang sederhana dan bijak, dengan dedikasi tinggi dalam menyebarkan ilmu agama di kalangan masyarakat Aceh. Dengan keramahan dan kelembutan dalam berdakwah, beliau telah membimbing banyak santri serta masyarakat luas menuju pemahaman Islam yang damai dan penuh cinta kasih. Kepergiannya merupakan kehilangan besar bagi Aceh, terutama bagi para murid dan umat yang pernah merasakan manfaat dari bimbingan beliau.
Drs. Isa Alima juga menyampaikan bahwa keteladanan Abu Lamkawe dalam mengabdi kepada agama dan sesama merupakan warisan berharga yang akan terus dikenang dan dijadikan inspirasi oleh masyarakat Aceh.
Dengan berpulangnya Abu Lamkawe, KB PNBN Aceh berharap masyarakat Aceh dapat terus mendoakan dan meneladani kehidupan beliau, serta meneruskan semangat kebaikan yang selalu beliau tanamkan. Kepergian beliau meninggalkan duka, namun juga meninggalkan jejak kebaikan dan ilmu yang tak ternilai harganya.
Sumber : Rizki Satria Manalu
Editor : Redaksi (Ir)
Social Header