Om Bus memaparkan akan fokus pada sektor pertanian karena menurutnya sektor ini belum 100% di fungsikan. Kendala selama ini mencakup banyak hal diantaranya pupuk subsidi yang diselengkan oleh orang yang tidak bertanggung-jawab, irigasi yang tidak optimal, dan masih minimnya penggunaan teknologi terbaru dan terbarukan dalam mengelola pertanian. “biaya operasional petani mahal, dan petani belum sejahtera”, ucap Bustami.
Sedangkan Syeikh Fadhil menanggapi isu terkini menyelesaikan ketertinggalan Aceh dengan mereduksi dan merestorasi pendidikan formal dan non-formal. Bukan hanya sekedar sekolah, tapi benar-benar mencetak tenaga ahli di bidangnya masing-masing. “kami fokus peningkatan kualitas SDM di Aceh,” ungkap Syeikh Fadhil.
Menanggapi itu ketua tim pemenangan TM. Nurlif mengatakan Insya Allah pihaknya akan bekerja keras untuk menyatukan pasangan yang diusung. “Mulai hari ini tim kita akan menyeleksi siapa kandidat yang akan menjadi juru kampanye, yang jelas mereka orang terbaik yang kredibel”, ucapnya saat konfrensi pers.
Pasangan yang memiliki jargon ‘Harapan Baru Untuk Aceh' ini menurut Farhan Hamid merupakan peluang terbaik menuju perubahan terbaik sejak Aceh damai.
“Kita kehilangan 20 tahun momentum membangun Aceh,” tukas Farhan Hamid yang berpengalaman mengawal perjalanan Aceh damai.
Sumber : Rizki Satria Manalu
Editor : Redaksi (Ir)
Editor : Redaksi (Ir)
Social Header