BANDA ACEH | Pada peresmian posko tim pemenangan Om Bus dan Syeikh Fadhil, Selasa (01/10/2024) do’a ditutup oleh Ulama Aceh sekaligus pimpinan Partai Aceh Seujahtera (PAS). Dalam doa itu beliau menyerahkan dalam keilmuan Allah yang sangat luas dan tak terjangkau oleh akal manusia paling cerdas sekalipun.
Jika dalam Ilmumu Ya Allah mereka berdua ini bermanfaat untuk agama, umat dan Aceh maka berikanlah amanah itu kepada kedua orang ini untuk memimpin Aceh kedepan.
“Ya Allah Apabila meunurut Ilme Droen pasangan nyoe memberikan manfaat, kamoe lake nyoe amanah, apabila Bapak Bustami Hamzah dan Syeikh Fadhil nyoe bermanfaat untuk agama Droen, bermanfaat untuk ummat Nabi, bermanfaat untuk Aceh, Ya Allah serahkan bumoe Aceh nyoe untuk dipimpin oleh awak nyoe mendua,” do'a Tu Bulqaini saat penutupan protokoler acara peresmian posko pemenangan tim Om Bus dan Syeikh Fadhil.
Abiya Jeunib pada pengajian di Kopi Nanggroe beberapa waktu lalu mengibaratkan kursi jabatan di Indonesia ini bak air yang sudah kotor, mampet dan bau. Untuk membersihkannya diperlukan banyak air bersih yang disiram ke genangan air kotor tadi agar mengalir, semakin banyak air bersih maka semakin jernih wadahnya.
Sementara itu Tu Bulqaini sering mengutip perkataan Ulama Tasawuf Imam Al-Ghazali dalam memaknai politik. “politik dan kekuasaan seperti dua anak kembar yang tak bisa dipisahkan, politik tanpa agama akan binasa, agama tanpa Politik akan hancur,” tukas Tu Bulqaini di makam Tgk. Di Anjong beberapa waktu yang lalu.
Editor : Redaksi (Ir)
Social Header