BANDA ACEH | Calon Gubernur Aceh nomor urut 01 menyadari pentingnya solidaritas dan persaudaraan dalam menghadapi tantangan yang datang.
Sejauh ini Bustami menilai dari peristiwa TMS (tidak memenuhi syarat) yang nyaris menghentikan langkah paslon 01 ini memberikan hikmah tersendiri.
“Betapa pentingnya solidaritas koalisi partai pendukung dan pengusung”, ucap Om Bus dalam sambutannya dihadapan masyarakat, Selasa (01/10/2024).
Paslon 01 ini sempat dinyatakan TMS karena tidak meneken fakta integritas dukungan implementasi MoU Helsinki di hadapan DPRA. Meski berjibaku dengan dihalang-halangi dengan alasan tidak ada kehadiran wakil Gubernur yang saat itu diketahui bersama wafat menjelang penandatanganan. Dan mangkirnya anggota DPRA pada jadwal yang telah ditetapkan KIP.
Akhirnya pasangan ini lolos karena syarat menandatangani tidak harus di depan DPRA.
“Pentingnya nilai persahabatan, kekeluargaan dan perjuangan”, tambahnya lagi.
Pada kesempatan itu Om Bus dan Syeikh Fadhil menyantuni anak yatim dari berbagai tempat di Banda Aceh.
“Apresiasi dan terimakasih yang tak terhingga atas apa yang telah ditunjukkan partai pendukung dan pengusung cagub nomor 1”, ucap Bustami.
Sumber : Rizki Satria Manalu
Editor : Redaksi (Ir)
Social Header