BANDA ACEH | Setelah pasangan calon Gubernur dan wakil Gubernur H. Bustami Hamzah, SE, MS,i dan Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab mendaftar di KIP Aceh, Kamis (29/08/2024) pimpinan Partai NasDem Aceh Irsan Sosiawan, M.BA mengatakan akan berjuang semaksimal mungkin agar pasangan ini bisa menjadi jawara di Pilkada 27 November 2024 nanti.
Berdiri didepan awak media dengan didampingi segenap pengurus NasDem Aceh anggota DPR RI terpilih ini mengatakan pasangan ini merupakan jalan keluar bagi untuk memperbaiki Aceh.
“Kami sangat optimis, Insya Allah kami bisa memenangkan pilkada ini,” ucap Irsan Sosiawan dihadapan wartawan.
Sebagai pasangan yang memiliki tagline ‘harapan baru' Om Bus dan Tu Sop diharapkan mampu merubah haluan Aceh kedepan menjadi lebih hebat dan bermartabat.
Dalam sambutannya pasca pendaftaran di KIP Aceh Tu Sop menyampaikan bahwa Insya Allah akan membawa Aceh menuju negeri yang bertamaddun dan mampu bersaing di level Internasional.
“Jadi sebuah negeri yang punya peradaban, yang mampu bersaing,” tukasnya.
Dinamika globalisasi merupakan sebuah keadaan yang menuntut lahirnya pemikiran dan kebijakan yang aplikatif ditengah masyarakat, agar Islam hadir sebagai solusi bagi kehidupan yang carut-marut.
Beberapa waktu lalu ketua tim penjaringan kepala daerah NasDem Aceh Muhammad Raji Firdana pernah berkata akan memberikan kejutan dan tak ingin terburu-buru dalam memublikasi siapa calon Gubernur dan Wakilnya.
“kita butuh mitra strategis untuk bekerja secara kolektif dalam memajukan Aceh,” ungkapnya kala itu.
Pimpinan Dayah Babussalam Al-Aziziyah Bireun Tu Sop mengungkapkan ia dicari bukan mencari sama seperti halnya Bustami Hamzah.“saya diharapkan untuk hadir,” ucapnya.
Kemudian Tu Sop bertanya kepada Om Bus apakah beliau maju karena tamak akan kekuasaan atau penikmat kekuasaan? Oleh karenanya Tu Sop yang sering berkeliling sampai pedalaman Aceh sering mendengar berbagai keluhan dari masyarakat.
“apakah ingin menikmati kekuasaan? Ternyata beliau juga diharapkan, bukan berharap kepada dirinya sendiri,” pungkas Tu Sop.
Dan Tu Sop berharap siapa saja yang lahir dan berdomisili di Aceh akan berjaya dan bahagia.
“jangan sampai mereka mempertanyakan kenapa dia lahir dalam sebuah negeri yang carut-marut,” tutur Tu Sop.
Ulama yang memiliki kanal Youtube Yadara TV ini memiliki petuah ‘jika agama tidak hadir memperbaiki politik, maka politik akan menjadi fitnah besar bagi agama dan masa depan bangsa'.
Dihadapan pendukung dan media massa Tu Sop berikrar bahwa ia datang bukanlah untuk menikmati kekuasaan akan tetapi berkomitmen mengemban amanah untuk siap di pertanggung-jawabkan di dunia dan akhirat.
“Saya datang bukan untuk menikmati kekuasaan, saya datang untuk mengemban amanah dan tanggung jawab dunia dan akhirat,” ikrarnya.
20 Tahun sudah Syari’at Islam di Aceh namun pelaksanaannya masih jauh dari harapan, betapa banyak Qanun dan Pergub dibuat namun hanya jadi sebatas pemberitahuan bukan untuk dilaksanakan dengan penuh pengawasan.
Aceh perlu pemimpin yang mendengar dan didengar agar dinamika sosial di Aceh tidak berjalan tanpa aturan.
“Ayo kita bersama selamatkan dan majukan negeri ini,” ajak Tu Sop.
Ribuan pendukung yang hadir sejak pagi di pelataran warkop MZ tampak menikmati segala jenis makanan dan minuman serta kuah beulangong yang disediakan secara cuma-cuma pada hari itu.
Editor : Redaksi (Ir)
Social Header