Aceh sebagai daerah modal kini termiskin di Sumatra, menjadi pertanyaan kita semua, kenapa bisa, semua kita tentu memiliki jawabannya, sebut Abdullah Puteh.
Sebagai seorang Akademisi bisa saja punya cara Pandang terhadap sebuah masalah akan berbeda, persoalan kita hari ini telah menjadi tanggung jawab besar yang harus kita selesaikan, ujar mantan Gubernur Aceh tahun 2000-2004 itu.
Dana Otsus yang akan berakhir, Stunting, kemiskinan, dan banyak persoalan yang menjadikan Rakyat Aceh terus menerus berada dalam kemiskinan.
Sebut saja beberapa tahun terakir "Aceh yang diberi kewenangan dalam pengelolaan keuangan, di satu sisi masyarakat masih berada dalam garis kemiskinan, namun sisi lain Pemerintah Aceh malah mengembalikan Dana Tersebut ke Kas Negara akibat (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran ( Silpa ), itu menandakan kemampuan dalam pengelolaan kita belum matang".
Dalam hal tersebut Ketua STAI Tapaktuan, Sufyan Ilyas, MH Menanggapi "Aceh sebagai daerah Modal, secara historis mememiliki peran yang sangat besar dalam pembangunan Nasional, namun hari ini Aceh dinobatkan sebagai daerah termiskin 1 di Sumatera, tentu ini menjadi fenomena yang begitu miris, mengingat Dana Otsus yang kita miliki tidak lah sedikit, begitu pula Sumber Daya Alam yang sangat Kaya tidak terkelola dengan baik", imbuh Sufyan.
Hari ini kita mendambakan Pemimpin Aceh kedepan benar-benar orang yang memiliki kepekaan terhadap kebutuhan masyarakat, yang memiliki kapasitas dalam pengelolaan SDM dan SDA yang bersifat transparan dan berkelanjutan.
Ketua STAI Tapaktuan itu berharap dengan hadirnya senator Aceh Dr. Abdullah Puteh, M.Si sebagai DPD RI ke STAI Tapaktuan maka menjadi masukan baru terhadap perkembangan Ekonomi di wilayah Aceh Selatan dan Menjadi Pertimbangan dalam penyerapan Aspirasi Masyarakat di Aceh Selatan, tutupnya.[Heri*]
Social Header