"Hai Pasèe" nama untuk sebuah seni motif yang kini mulai di galakkan dan di populerkan seluruh belahan Aceh Utara. |
ACEH - Sebagai suatu daerah yang kaya akan adat dan istiadat, Aceh tentu memiliki banyak sekali kekhasan di setiap daerah Kabupaten atau Kota yang terdiri dari 23 Kabupaten/Kota se-Aceh.
Khasnya suatu daerah bermacam-ragam mulai dari bahasa yang khas, makanan khas, serta benda-benda khas yang menjadikan hal tersebut sebagai identitas daerah tersebut.
"Hai Pasèe" nama untuk sebuah seni motif yang kini mulai di galakkan dan di populerkan seluruh belahan Aceh Utara.
Motif "Hai Pasèe" kini mulai di tuangkan pada kain pakaian (batik) dengan harapan nantinya akan di gunakan sebagai batik khas Aceh Utara dan akan digunakan oleh seluruh ASN/ Kedinasan serta anak Sekolah mulai dari jenjang TK hingga Sekolah Menengan Atas/ Sederajat.
Motif "Hai Pasèe" diciptakan oleh Nanda Nini Anggalih diumumkan pada tanggal 04 Oktober 2019 di Kabupaten Aceh Utara dan tercatat pada Kementerian Hukum dan Ham Surat Pencatatan Ciptaan pada tanggal 18 Oktober 2022.
Adapun makna dari motif "Hai Pasèe" ini adalah sebagai berikut:
Bungong (Bunga) penamaan ornamen dengan bungong merupakan itikad indatu untuk menyampaikan bahwa masyarakat Aceh taat dalam beragama (patuh pada larangan untuk tidak menggambar binatang dan manusia).Motif-motif floral ini dinisbahkan ke bungong/bunga. Dengan mengharapkan keberkahan (Sampeuna) sebagaimana tradisi tasawuf. Bungong geometrik dan arabesque, motif geometrik dan arabesque adalah ciri khas dari ornamen Aceh Utara. (*)
Social Header