Waled Bukhari, Ketua Front Persaudaraan Islam (FPI) Kabupaten Bireuen. |
BIREUEN - Hampir dalam beberapa bulan ini Pelaksanaan Syariat Islam dibawah Komando Dinas Syariat Islam (DSI) Kabupaten Bireuen dianggap sangat lemah dalam penerapan pelaksanaannya, Baik terhadap Peraturan di Cafe-Cafe maupun acara yang diselenggaran ditempat-tempat Pemerintah. Hal itu disampaikan oleh Ketua Front Persaudaraan Islam (FPI) Kabupaten Bireuen kepada Media Sabtu (26/11/2022).
Waled Bukhari Mengatakan, Banyak terjadi pelanggaran Syariat Islam di Bireuen selama ini, muda-mudi bebas melakukan joget-joget musik yang bercampur baur dengan Non Muhrim (berhura-hura) disaat nongkrong dicafe-cafe tanpa ada peneguran dari Dinas syariat islam seakan-akan dibiarkan itu terjadi berlarut-larut.
"Saya melihat selama ini dibeberapa tempat, suara musik dan joget serta diringi nyanyian musik muda-mudi dengan campur baur nom muhrim di cafe-cafe sudah sering terjadi, apalagi dimalam Minggu, seakan-seakan di Bireuen ini tidak lagi berlaku Syariat Islam, sehingga mereka bebas berbuat apa saja", kata sosok dengan sapaan Waled ini.
Pasalnya, dalam sebulan ini banyak terjadi kegiatan-kegiatan pentas seni hiburan musik-musik yang sudah bergeser dari norma-norma Syariat Islam, baik yang dilakukan dihalaman Pemerintah maupun diluar halaman Pemerintah Bireuen.
"Kami dari FPI Bireuen selalu memantau Syariat Islam di Bireuen, terkadang pelaksanaan kegiatan panggung pentas seni hiburan musik pun banyak yang bergeser dari norma syariat islam yang telah di tetapkan dalam Alqur'an, Hadist, mengapa tidak ada respon sama sekali dari DSI ! Apakah pihak Dinas Syariat Islam tidak tau hukum? tanya Waled Bukhari.
Menurutnya, Kalau Kepala Dinas Syariat Islam di Bireuen hanya duduk-duduk manis saja di Kantor tanpa ada pelaksanaan yang serius, sebaiknya PJ Bupati Bireuen mengantikan saja dengan orang lain yang mampu membawa Bireuen bersyariat secara kaffah.
"Sebaiknya Kepala DSI Bireuen digantikan saja Orang lain, dari pada Syariat Islam di Bireuen Makin lama semakin lemah pelaksanaannya, yang ada malah menghabiskan uang negara saja untuk membayar gajinya perbulan," Harap Ketua FPI Bireuen dan juga Pimpinan dayah.
Masih kata beliau, semua orang tau bahwa Kabupaten Bireuen sebagai julukan kota santri, jadi pelaksanaan Syarit Islam di Bireuen seharusnya diperketat, baik di cafe maupun ditempat-tempat wisata, bila perlu intruksikan WH untuk melakukan patroli rutin apalagi Dinas Syariat Islam mempunyai anggaran dan pasukan dalam menjalankan tugas demi memperkuat Syariat Islam di Kabupaten Bireuen.
"Jangan gara-gara lemahnya pelaksanaan Syariat Islam, ini bisa membuat Bireuen yang sudah dijuluki sebagai Kota Santri menjadi malu dengan Kabupaten lain, bahkan jangan sampai Bireuen mendapat Kemurkaan Dari Allah SWT." tutupnya Dengan nada Geram. (*)
Social Header